Selasa, 02 November 2010

Mencari Jawaban

Terkadang apa yang kita rasakan, sebenarnya bukan apa yang kita benar-benar rasakan. Sebenarnya pikiran kita bisa merekayasa sebuah perasaan di mana akhirnya jiwa kita diyakinkan kalau sebenarnya apa yang kita pikirkan itulah yang kita rasakan. Pikiran kita terkadang tidak bisa dimengerti. Tapi jauh lebih sulit untuk mengerti perasaan. Kadang saya bingung dengan sebuah kebermunculan dari perasaan yang seakan-akan datang seenaknya, secara sporadis, namun tidak dapat dimaknakan dengan rasio belaka, suara jiwa pun tidak dapat selalu membantu. Bertanya kepada orang lain juga tidak pernah membantu banyak, hanya dapat menguatkan jawaban yang sebenarnya selama ini sudah ada dalam diri dengan pembenaran-pembenaran belaka. Karena bagaimanapun, pikiran ini akan selalu mencari pembenaran untuk membenarkan perasaan yang tercipta ini. Membuatnya semakin sulit untuk dimengerti, membuat saya semakin cemas dengan fenomena pikiran dalam kebertubuhan yang semakin hari semakin meningkat absurditasnya. Duh jadi gelisah! Hehe..

Hm, Kalau saya punya waktu 1 jam buat ngobrol santai sama Tuhan, mungkin  saya bakal banyak bertanya tentang misteri pikiran, apa itu suara hati (apakah itu suara Tuhan?), dan entitas spiritual yang sering kita sebut jiwa manusia. Atau mungkin juga bertanya tentang jumlah kromosom x dan y manusia yang sama sehingga apakah benar kita semua sebenarnya memiliki kecenderungan menjadi homoseksual namun pikiran dan lingkungan yang pada akhirnya membentuk orientasi seksual kita? Atau bertanya kepada Tuhan, sebenarnya adakah agama yang paling benar? Apakah kita bener-bener akan mati, atau mati hanyalah sebuah jeda diantara siklus kehidupan?

Satu pertanyaan yang tidak akan mungkin terjawab, namun selalu membelenggu pikiran adalah. Apa tujuan Tuhan menciptakan kita semua? Menciptakan galaksi-galaksi, dunia, manusia, hingga semut terkecil. Ini semua bukan kebetulan semata, kan? Kamu percaya ini semua hanya sebuah kebetulan?
Kalau memang semua ini hanya kebetulan, saya mungkin akan semakin gelisah hidup di dunia ini. Karena segala sesuatu menjadi tak bermakna, tidak esensial.
Segala sesuatu memang memungkinkan. Namun kita tidak pernah tahu. 

Tidak ada yang benar benar tahu.

1 komentar:

Wisata-Kuliner mengatakan...

Satu pertanyaan yang tidak akan mungkin terjawab, namun selalu membelenggu pikiran adalah. Apa tujuan Tuhan menciptakan kita semua?

di al-quran tertulis, kita semua di ciptakan hanya untuk menyembahNya.