Rabu, 02 Maret 2011

Muslim di indonesia

saya bosan dengan berita Ahmadiyah, FPI..
saya muak dengan sikap pihak-pihak yang merusak nama umat muslim secara general.
ngga punya otak ya?!

saya ngga akan membela ahmadiyah dan menyalahkan fpi..
saya juga ngga akan membela FPi dan menyalahkan ahmadiyah.
please... grow up guys!
ini semua ngga akan pernah beres karena kalian punya pola pandang yang beda.
NGGA AKAN PERNAH BISA SAMA!

umat islam indonesia (ah... umat islam indonesia itu yang mana? emangnya umat islam di indonesia yang jumlahnya jutaan orang ini bisa diwakilin sama segelintir orang FPI, NU, Muhammadiyah, atau ormas-ormas apalah...) merasa bahwa ahmadiyah itu sesat. melenceng dari ajaran islam.
TAPI
Ahmadiyah merasa bahwa mereka benar. mereka merasa bahwa mereka adalah islam sebenar-benarnya islam.
okei... maksud saya gini.
ini soal gelas yang setengah terisi dan setengah kosong.
ada banyak persepsi soal gelas itu.
dan ada banyak persepsi juga soal islam.
yang satu mempersepsikan islam begini, yang itu mempersepsikan islam begitu.
yang ini merasa itu salah, yang itu merasa ini salah.
apa saya harus membangkitkan dulu (nabi) Muhammad agar bisa menyelesaikan masalah ini?

kenapa sih FPI tidak bisa menahan diri?
okei, FPI atau laskar islam atau apalah mereka itu merasa ahmadiyah salah, tapi saya percaya bahwa kekerasan TIDAK AKAN PERNAH BISA DIBENARKAN DENGAN ALASAN APAPUN.

maaf kalo ada yang ngga sejalan sama pikiran saya dan merasa ngga suka sama tulisan saya.
tapi tindak kekerasan terhadap seseorang atau sekelompok orang atau siapapun untuk meninggalkan kepercayaannya sangat-sangat melanggar hak azazi manusia!
seperti di film V for Vendetta, kamu siksa seseorang segila apapun, itu cuma akan melukai fisiknya, tapi bukan ide nya. bukan kepercayaannya.
masjid ahmadiyah boleh disegel, kantor pengurus ahmadiyah bisa dirusak, tapi kepercayaan mereka akan tetap ada dan akan mereka bela (mungkin) sampai akhir hayat mereka. karena yang mereka butuhkan bukanlah gedung, ataupun papan nama. yang mereka butuhkan adalah ide, kepercayaan, ketentraman hati ketika mereka berdoa kepada tuhannya.
bukankah Isa Al-Masih dan Muhammad juga dianggap gila dan dilihat sebagai ancaman oleh para penguasa ketika menyebarkan agama mereka?

lagian kenapa ahmadiyah dianggap salah tapi kejawen ngga salah?
bukannya para islam kejawen dan santri abangan justru lebih parah tuh membelokan islam nya?
lagyan juga bukannya masih banyak varian islam lain yang juga punya kitab sendiri dan cara beribadah sendiri?
NU sama Muhammadiyah saja beda.
ah... saya ngga ngerti!!
mungkin indonesia memang belum siap berdemokrasi.

tolong kembalikan agama saya yang katanya cinta damai dan masuk ke indonesia tanpa kekerasan itu...
(meski saya sanksi apa iya Islam masuk dan berkembang di Indonesia tanpa kekerasan. karena sejarah islam memang lekat dengan berbagai kekerasan)
cukup eropa dan amerika saja yang islamphobia.
jangan sampai masyarakat kita jadi islamphobia juga karena segala macam kekerasan yang sangat dekat dengan Islam ini.


Bacalah

kalau semua orang maunya cuma menulis, lalu siapa yang membaca?
kalau semua maunya cuma bicara, siapa yang mendengar?
padahal mendengar dan membaca kan aktivitas penting.
mengumpulkan informasi.
karena manusia yang menyimpan banyak informasi penting yang tidak diketahui orang-orang lain lah yang akhirnya akan menguasai dunia.
mungkin itulah kenapa ayat pertama yang diturunkan adalah IQRA!
(BACALAH!), bukan tulislah.