Senin, 23 Agustus 2010

3 hal terpenting dalam hubungan

buat saya, ada tiga hal yang terpenting dalam sebuah hubungan; rasa saling percaya, kesetiaan, serta penghormatan dan penghargaan. bagi saya, variabel lain bisa dinegosiasi kecuali ketiga hal tersebut. ketiga hal tersebut adalah semacam trinitas. jika satu dilukai, maka sama saja dengan melukai ketiganya. membuat cacat penghargaan, sama saja membuat cacat kepercayaan, jika kepercayaan sudah cacat maka kesetiaan pun sudah tidak bisa ditanggung lagi eksistensinya dalam sebuah hubungan.

saya percaya, ketika seseorang ingin dihargai, maka ia harus menghargai orang lain terlebih dahulu, karena penghargaan terhadap orang lain adalah cermin penghargaan seseorang atas dirinya sendiri. dalam sebuah hubungan, kepercayaan yang ada harus dihargai. katakanlah begini, saya setia kepada pasangan saya. dan kesetiaan saya itu harus diganjar dengan penghargaan berupa rasa percaya. sebaliknya kepercayaan saya pun harus dihargai dengan kesetiaan pasangan saya. jika sudah setia dan percaya satu sama lain, maka penghargaan dan penghormatan adalah bentuk nyata dari loyalitas dan kepercayaan tersebut.

misalnya saya percaya bahwa pasangan saya setia. saya yakin dia tidak melakukan hal yang tidak diinginkan di belakang saya. maka yang harus saya lakukan adalah menghargai dan menghormati kesetiaan pasangan saya, sekaligus juga menghargai dan menghormati pasangan saya sebagai manusia, sebagai entitas yang memenuhi saya. dan rasa penghargaan, penghormatan saya itu saya tunjukan dengan tidak sembunyi-sembunyi mengecek handphone nya, dengan tidak menginterogasinya, juga dengan membalas kesetiaannya dengan kesetiaan juga.

sebaliknya, jika ternyata pasangan saya menghianati saya, yang terjadi adalah: (1) dia sudah tidak setia kepada saya, (2) itu berarti dia sudah tidak menghargai dan menghormati kesetiaan saya, sekaligus juga tidak menghargai dan menghormati saya sebagai pasangannya, sebagai entitas yang melengkapinya, sekaligus juga (3) dia sudah tidak mempercayai saya karena bagi saya kesetiaan adalah hubungan saling percaya yang timbal balik.

bukan berarti menegasikan variabel lain. persoalan yang datangnya dari luar tentu saja membawa pengaruh yang juga bisa saja menjadi sangat mengangganggu. namun, dengan adanya ketiga variabel tersebut--dengan catatan ketiganya sungguh-sungguh dijalankan, menurut saya terpaan dari persoalan lain bisa diperkecil hingga akhir nol. misalnya persoalan keuangan. anggaplah pasangan saya penghasilannya lebih kecil dari saya. hal tersebut sering kali menjadi masalah yang pelik dalam lingkungan budaya patriarki. namun, jika saya menghargai pasangan saya tersebut, maka saya tidak perlu merasa kecewa karena masalah penghasilan karena toh saya baru saja menyadari hal klise soal kebahagiaan yang tidak bisa diukur oleh materi atau benda lain yang terukur secara angka. lagi pula jika memang menghargai pasangan sebagai manusia bukan semata-mata mesin penghasil uang maka alih-alih persoalan uang ada banyak nilai tambah lain dari seorang manusia.

sebaliknya jika pasangan saya menghargai saya, dia tentu saja juga tidak boleh minder karena persoalan gaji. karena keminderan dalam penghasilan sama saja menyangka saya adalah seseorang yang hanya menilai segala sesuatu dengan materi sehingga pasangan saya harus malu. dan tentu saja, hal tersebut akan sangat menyinggung saya yang bisa jadi dianggap hanya mau menjalin hubungan berkaitan dengan persoalan materi.

lagi pula, jika tiga prinsip mendasar itu sudah ditanamkan dan kuat hingga ke serabut akar yang terujung, maka agaknya tak ada lagi masalah yang mendasar bagi pasangan. masalah lain yang muncul sekadar soal permukaan. maklum, sebelum beradu pendapat, sebelum ngotot-ngototan, dua orang memang tidak mungkin bisa benar-benar saling mengenal. bukankah jika dapat menghadapi dan menyelesaikan masalah bersama, maka hubungan akan makin berarti, dan semakin mengerti-semakin dekat satu sama lain?

Tidak ada komentar: