Rabu, 01 Desember 2010

Terimakasih ya ALLAH

Seandainya mata saya tidak berfungsi maka saya akan belajar melihat dengan hati saya. Saya tidak akan dengan mudahnya menghakimi karena apa yang mata saya saksikan. Saya akan lebih memahami keindahan yang sejati bukan berdasarkan selera mata saya yang subjektif ini.

Seandainya telinga saya tidak berfungsi maka saya akan belajar hidup dalam kesunyian. Karena yang ada hanya percakapan antara saya dan Sang Pencipta. Tanpa pernah mengenal perbedaan bahasa, aksen, bahkan mungkin kata-kata. Karena saya akan menyampaikan maksud-maksud hati saya dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh manusia mana pun, dengan prosa yang tidak pernah diciptakan oleh pujangga mana pun.

Seandainya mulut saya tidak berfungsi maka saya akan menjadi pribadi yang mampu menahan diri dari pembelaan-pembelaan dan sanggahan-sanggahan untuk mau menang sendiri. Saya tidak akan mengeluarkan kata-kata pedas yang nantinya mampu menyakiti orang-orang yang saya sayangi. Saya tidak akan beropini yang ujung-ujungnya hanya memancing pertengkaran.

Seandainya kaki dan tangan saya tidak berfungsi maka saya tidak akan tergesa-gesa dalam bertindak. Saya akan memilih untuk berdiam dan menenangkan hati untuk dengan sabar menanti ALLAH yang bertindak.

Tapi ALLAH berkehendak berbeda. Dia memberi saya semuanya. Memberi saya semua hal yang justru bisa membuat saya terus melenceng dan menjauh dari hatiNya. Dia memberi saya kesempurnaan indera yang membuat saya sensitif sekali dengan godaan dunia.

Kabar baiknya, ALLAH pun memperlengkapi saya dengan akal sehat dan hati nurani. Sehingga saya terus belajar menjadi bijaksana dengan setiap kesempurnaan ini. Dan saya belajar untuk menjadi peka dengan apa yang sesungguhnya ALLAH inginkan.

Di atas segalanya, ALLAH terus mengaruniakan kasih karunia sehingga ketika saya jatuh di dalam kesempurnaan ini, Dia memampukan saya untuk bangkit dan kembali kepada kebenaran.

Terimakasih Ya ALLAH atas semuanya ini :)


Tidak ada komentar: